Sunday, January 15, 2017

Magelang, kampung halamanku

Magelang ialah kota kelahiranku. Sedari kecil setiap liburan kenaikan sekolah kita mudik ke Magelang & pasti jadi momentnya kumpul keluarga. Ada tempat dan kegiatan yang menjadi wajib dilakukan yaitu trekking ke Gunung Tidar, mandi bola di Gardenia, Taman Kyai Langgeng, Sop Buntut dan Swike! Oia,pesta durian juga sih kadang-kadang kalau sedang musimnya dan kelengkeng.

Lalu semenjak kuliah sampai sekarang sudah mulai jarang ke Magelang. Tidak setiap setahun sekali lagi. Nah, di awal 2017 kita pada mudik lagi nih. Bertepatan dengan adanya salah satu sepupu yang menikah.

Sudah banyak sekali perubahan di kota ini. Mulai sudah dibangunnya mall yang besar, alun alun yang sangat cantik, tata kota yang jauh lebih rapih, pusat perbelanjaan pecinan semakin bersih, bahkan Gunung Tidar pun jauh lebih terawat dengan dibuatnya jalur pendakian memakai tangga. Semuanya ngangenin.

Magelang identik dengan Borobudur ( bahkan banyak orang pun menggangap Borobudur itu di Yogja. hehe.. ya emang dekat sih :) ) .Tetapi lokasi  kampung kami tidak dekat dengan Borobudur melainkan di Karang Gading. Terletak di Jln. Jend Sudirman, pinggir sungai, 5 menit dari Gunung Tidar dan kira-kira 1 km dari alun alun kota Magelang. Bus malam dan truk sekarang dilarang melintas di kawasan ini. Semua sudah dialihkan ke jalur lain. Sehingga kawasan ini bisa dibilang jauh dari kebisingan, kemacetan dan udara lebih bersih. Bahkan kemana mana bisa dengan jalan kaki. Sangat menyenangkan.

Kali ini saya ada waktu 4 hari 3 malam di Magelang dan saya ingin mereview mengenai "Kawasan Sekitar Rumah Nenek" (sebut saja begitu).


Nah, ini gapura kampung Karang Gading. Rumah nenek tinggal masuk saja lurus sekitar 300 m.


Ini nenek. Kita memanggilnya eyanguti kulon. Karena kita punya beberapa eyang, jadi kita memakai letak rumah itu menjadi panggilan. Ada eyanguti kulon ( utara ), wetan ( selatan ) dan paten ( karena rumah di Paten Gunung ) , kesemuanya berdekatan bisa dengan jalan kaki saja. Disini di rumah ini paling sering jadi tempat kumpul kita. 
Saat ini eyanguti berumur 82. Spot duduk ini ialah favorit, karena bisa sambil melihat kejalanan depan rumah. Siapa aja yang lagi lewat, para warga sekitar maupun tukang jualan. Biasanya mereka saling sahut sahutan menyapa. Dan saling kenal satu sama lain.


Berjarak kira kira 50 m dari gapura Karang Gading tadi, disini tempatnya kalau mau beli makanan khas untuk ole oleh namanya "Getuk Trio". Toko yang populer yaitu Endang Jaya. Namun kalau malam tempat yang kini berwarna warni ini jadi tempat wisata kuliner. Jadi kalau malam malam lapar tinggal jalan kaki deh kesini. Nikmatin tengkleng sama teh anget dengan udara yang sejuk.Passss bgt.


Lurus terus ke arah Barat kira2 500m sampailah di alun alun kota Magelang. Kalau pagi lumayan banyak yang jogging juga ternyata. Alun alun ini sekarang sudah sangat rapih. Ada tempat khusus disamping untuk para pedagang kaki lima. 


Tepat disampingnya ada sebuah Vihara besar yang sedang direnovasi. 
Photo ini diambil sekitar jam 6 pagi. Masih sepi banget dari kendaraan. 


Balik ke arah timur, ada sungai yang yah...sekarang memang sudah berwarna coklat seperti ini. Tetapi trotoar nampak sudah diperbaharui.


Eits, maju sedikit ternyata ada spot cantik banget. dibangun tugu kecil dengan bangku-bangku. Motor dilarang keras lewat jembatan ini loh.

Sekarang mari kita trekking ke Gunung Tidar. Gunung ini tidak tinggi. Trekking hanya sekitar setengah jam saja. Apalagi sekarang sudah dibuat jalur rapih memakai tangga. Tetapi siap siap kaget sedikit karena ternyata ada banyak monyet disini. Tetapi monyetnya tidak usil kok. So, amanlah :)



Ada makam juga. Sering banyak peziarah kesini.


Ada Monas mini

Masih dengan suasana pagi. Jogging, trekking...ada 1 lagi yang juga siap diburu yaitu cari sarapan. Favorit saya ialah bubur gudeg. Yang biasa jadi langganan kita letaknya dijalanan depan RSUD di jln.Tidar. Kesiangan dikit sih uda abis. Jadi bener2 harus pagi kira kira jam 6 lah. 
Dan di daerah jln. Tukangan. Yang kalau kata orang-orang sini sih beli makanan disini sih termasuk elite alias mahal. Padahal menurut saya ya ampun.....beli 30 ribu aja uda dapet buanyak banget.




Oiya, kalau mau beli swike ( mentah ya ) disini juga tempatnya. Ada disalah satu gang kecil disini.

Oia, nambahin 1 jalur jogging lainnya yang sempat saya lewatin yaitu didepan Akmil / Borobudur Golf. Suasananya saya suka banged.


Kini sedikit agak jauh, kira2 setengah jam-an menyetir. Tepatnya di daerah Grabag, sempat browsing kira-kira tempat apa ya yang belum pernah kita kunjungi di Magelang ini. 
Nemulah pemandian Candi Umbul



Ekspektasi kita soal tempat ini sih ketinggian yah. Ternyata setelah tiba kesan pertama ialah tempat kotor, lalu pas nyemplung eh airnya tidak hangat ( ibarat anget suam suam kuku aja), lumut banyak banget pula seperti tidak pernah dibersihkan dan terlebih tempat bilasnya ampun deh bau pesing menyengat banget. Saya sampai2 malas bilas, cuma ganti aja buru-buru.

Lanjut ke tempat kulineran lain kesukaan kita bersama keluarga besar kalau lagi kumpul yaitu "WEDANG KACANG"!!!!! ( kudu pake bold banget ) karena emang rindu banget nih. Rasanya juara banget!!!! Buka baru jam 17.30, hari kamis libur & selalu waiting list kalau kesini. Tempatnya hanya macem warung biasa aja. Jangan lupa lumpia & tahu isinya. Uuuugggghhhh... ngangenin,


Uniknya, selalu banyak kalender bejejer disini. Mungkin titipan pelanggan. hehehee...


Harga Rp 8000,-

Lurus terus hingga sampai ke jalan Pecinan. Letaknya hanya di gang kecil. Bagi penyuka makanan non halal, disini tempatnya kalau mau membeli Bapao babi. Harga Rp 7000,-


1 lagi deh rekomen tempat makan aneka masakan babi. Tempatnya juga masih di seputaran Pecinan situ tepatnya di Jln. Pajajaran. Tepat dibelakang toko buku Jaya. Warpig namanya.



1 porsi babi panggang mix babi merah Rp 27.000,- Rasanya yuuummm banget dengan harga yang kalau di Jakarta 1 porsi ini paling nga 40 ribu nih. Tempat ini baru buka sekitar 4 bulan, buka dari jam 08.00 - 15.00. Sebuah jam buka warung yg sangat unik hehe...

Tidak banyak waktu yang dipakai untuk explore lebih banyak lagi tempat - tempat di Magelang. Yang lama maupun spot baru yang lagi rame dibahas. 4 hari selalu terasa kurang dan kurang terus. Tetapi sop buntut buatan bude, swike yang rencananya mau dimasakin akhirnya beli ( dan porsi kurang, kurang terus :p ), wedang kacang... semua kesampean. Horeee!!!! 

Setelah dari Magelang dan saudara2 lainnya juga kembali ke kota masing-masing saya melanjutkan perjalanan saya ke Yogjakarta . Yang kira-kira hanya menempuh waktu 1 jam saja apabila tidak macet. Transportasi saya kali ini memakai bus Damri ( letaknya di hotel wisata ) yang ternyata tarifnya Rp 55.000 ( turun di Tugu ). Mahal ya dibanding Jakarta ternyata.

Tetapi sebelum itu saya mampir ke sebuah coffee bar. Letaknya dekat dengan Gunung Tidar dan pool Damri. The Cabin Coffee Bar.




Entah kenapa banyak hal yang membuat saya terharu ketempat ini. Pertama, soal lokasi ini menghadap Gunung banget. Untuk desain sangat ok. Kopi pun ok. Dan makanan ( waktu itu saya memesan Chicken with Avocado salad ) nya pun sangaaaaaaaaaaaaaaat enaaaaaaaaak!
Oiya, 1 lagi deng ( kali ini norak banget )...baru kali ini saya lihat ada lift kecil khusus buat angkut makanan dari dapur yang letaknya dibawah ke atas. hihi... saja jadi teringat 1 tempat di daerah Kemang Selatan yang dapurnya di bawah sama persis seperti ini pun masih antar makanan manual naik turun tangga hehe... ( soal rasa dan pelayanannya pun tidak sebaik di tempat ini )

Terimakasi Magelang. Sampai jumpa lagi. Semoga nanti akan ada review review lagi. Explore lebih banyak lagi :)













1 comment:

Kang Eko said...

Hallo orang yang lahir di magelang...salam kenal yah....
dari orang magelang yang sekarang merantau juga

tulisannya bagus.....
banyak lho selain wedang kacang yg nge hits disana...ayo pulkam lagi...

hehehe