Rupa-rupanya Dieng telah memanggilku untuk pergi kemari lagi,
setelah sebelumnya saya cukup ilfil dengan salah suatu event musik yang saya
datangi beberapa tahun lalu disini. Namun kini saya kembali bersama teman-teman
untuk menanjak lebih tinggi lagi kesuatu kawasan di Dieng yang dinamakan Gunung
Prau. Yang konon sunrise disini sangatlah indah. Berikut cerita perjalanan detailnya.
Perjalanan dimulai dengan naik bus Sinar Jaya arah Wonosobo
dari Kampung Rambutan. Hari jumat, 19.00 dengan biaya Rp 90.000,- Busnya sangat
bersih, lebar ( kaki tidak kesempitan ) dan ada tempat untuk charger. Hmm..not
bad dong.
Sampai di terminal Mendolo – Wonosobo sekitar jam 07.00
Ada
baiknya langsung cari info dan membeli tiket bus pulang ke Jakarta dulu supaya
tidak kehabisan. Biaya bus Wonosobo-Jakarta Sinar Jaya eksekutif Rp 102.000,-
(
dapet 1 botol air mineral )
Sembari menunggu microbus beroperasi, kami sarapan &
mandi terlebih dulu disini.
Sekitar pukul 08.30, setelah menyusun plan mau kemana dahulu
sebelum menanjak kami mencoba random cari microbus yang ke arah Dieng. Eh baru
jalan beberapa langkah ada mas2 yang menawarkan charter microbus saja. Dan
setelah bernegoisasi dapatlah kami harga Rp 30.000,- / orang , sudah diantar ke
– 2 lokasi obyek wisata & drop di pos penanjakan Pathak Banteng ( pada saat
itu pasukan kami sebanyak 10 orang )
Wonosobo – Dieng berjarak kurang lebih 1 jam. Tujuan pertama
kami ialah Telaga Warna.
*perbandingan antara tarif untuk turis lokal & mancanegara jauh bgt ya btw*
Lalu lanjut ke Kawah Sikidang.
Jangan lupa memakai masker
kalau kesini karena bau belerang yang cukup menyengat, tapi kalau kuat sih ya
bebas aja mau pakai masker atau tidak. Saat itu matahari sangat panas, angin
yang cukup sejuk & sedikit kencang.
Kami melanjutkan untuk ke pos penanjakan di pathak Banteng.
Sembari cari makan siang, belanja perbekalan untuk camping di Gn Prau dan juga
menunggu kawan2 dari Kaldera Prau karena kami menyewa peralatan camping ke
mereka ( cp 08562777105 sewa peralatan
camping : tenda, sleeping bag, matras & kompor )
Waktu menunjukan pukul 14.00 dan prediksi jam 17.00 sudah
sampai di puncak Prau.
Ok here we go. BRANGKAT!!!!!
Dan eng ing eng...baru jalan 15 menit, rupa-rupanya kami
udah ngos2an. Dengan bawaan yang cukup banyak beberapa dari kami kembali
kebawah untuk cari porter ke pemukiman penduduk. Dan dapat 3 porter ( dengan
biaya Rp 80.000 / org ). Rute Pathak Banteng rupa-rupanya cukup berat, untuk
ukuran pemula seperti kami ini. Hihi...
Ketika hampir sampai atas
kami harus memakai bantuan tali karena cukup terjal & licin.
Banyak berhenti untuk beristirahat sejanak. Dan seru juga
karena banyak juga bertemu dengan orang2 sepanjang trekking & saling
menyemangati & ngobrol. Kami sudah terpisah dari rombongan kami. Yang kuat
nanjak lebih cepat ya lebih duluan sampai, demi mengejar sunset dan spot untuk
mendirikan tenda.
Padang bunga seakan menyambut kedatangan kami ke Prau. Cukup
lelah terus berjalan tidak terlalu jauh hingga sampailah ke area camping
sembari mencari porter yang lebih dulu sampai membawa tas-tas kami. Ga nyangka
sampai juga kami di ketinggian
2.565 dpl.
*sunset time*
Ini dia spot camping rekomendasi porter kami. Kata mereka
disini tidak terlalu dingin karena kanan kiri bukit lebih tinggi & view
yang perfect. Salah satu porter membantu kami mendirikan tenda ( maklumlah
tidak ada dari kami yang sampai lebih dulu ini bisa mendirikan tenda dengan
baik :p ). Terimakasi sangat untuk porter kami saat itu. Dan tidak lupa kami
membooking dia untuk datang lagi esok pagi setelah packing.
Matahari sudah turun, semakin gelap dan semua komplit sudah
mulai berdatangan. 3 tenda sudah berdiri langsunglah kami masuk tenda, makan,
memakai jaket yang lebih tebal karena udara mulai dingin dan semakin dingin. Yak...jam
20.00 beberapa dari kami sudah mulai rebahan, ngobrol dan tidur. Membuat
minuman hangat, melihat bintang yang mulai bermunculan sangat indah di langit.
Sangat indah.
Udara yang diperkirakan di bawah 10 C yang scukup dingin
ini. Oh no...SANGAT DINGIN. Cukup menyiksa sih bagi yang kurang bisa dingin (
termasuk saya ), rasa2nya ingin cepat pagi saja, tapi ternyata waktu berjalan
sangat lambat disini haha..
Memasang alarm pukul 05.00, tapi teman dari tenda sebelah
rupanya memasang alarm lebih pagi & membangunkan kami. YAKKKK SUNRISE!!
Ayooo segera keluar dari tenda dan jangan lupa kamera!
Indah banget sunrise di Gunung Prau ini. Kita dapat melihat Gn Slamet, Sindoro Sumbing & Merapi dari sini. Puas dimanjakan oleh view Gunung Prau dan Sunrise yang cantik , berfoto tiada henti sembari melihat sekeliling yang WAAAWW banyak banget ternyata yang camping disini.
Terbayar pasti trekking kurang lebih 3 jam oleh sunrise pagi
ini. Dilanjutkan sarapan, packing & porter yang sudah menanti. Dan salah 1 kejaiban
lainnya di pagi ini si porter meyakinkan kami untuk membawa peralatan kami
seorang diri. Hanya berbekal kayu panjang & tebal yang dia temukan begitu
saja tidak jauh dari area camping. Sungguh luar biasa, meskipun kami rada tidak
tega juga.
Ya well...jalur turun kami kali ini yaitu melewati jalur
Dieng. Dengan view yang berbeda lagi, tidak terlalu berat & indah juga
pastinya.
Melewati Bukit Teletabies & langit yang sangat biru.
Tampak Telaga Warna dari atas sini.
Karena waktu perjalanan kami yang bersamaan dengan event
Dieng Culture Festival 2014 jadi keadaan jalan raya Dieng yang super padat pun
dapat terlihat dari atas ini.
Setelah melewati jalur perkebunan...sekolahan..sampai juga
kami di terminal Dieng. Waktu sudah menunjukan pukul 12.00, kami segera makan
siang, bersih2 dan bertemu dengan Garay untuk mengembalikan peralatan camping
kita & juga menunggu microbus yang kemarin.
Diakui karena bertepatan dengan event, jalanan Dieng jadi
stuck macet. Microbus kami pun sudah hampir jam 2 belum juga datang & kami
pun terpaksa mencari alternatif jalan lain. Binggung juga mau naik apa karena
semua bus ke arah Wonosobo penuh semua, ojek harga selangit. Lalu tiba-tiba aja
kami bertemu bapak-bapak yang menawarkan mobil avanzanya untuk mengantar kami
sampai ke terminal ( biaya Rp 50.000 ). Ya sudah Cuma ini cara terbaik karena
kami mengejar bus kembali ke Jakarta pada pukul 16.00.
Sempat tak lupa mampir membeli buah Carica buat oleh-oleh,
avanza kami ngebut melaju dan sampai tepat waktu di terminal yaitu pukul 16.00.
Fiuuuuuuuuhhh...
Sampai jumpa lagi Dieng – Prau, telah membuat sensasi
liburan weekend kami lebih berwarna lagi. Sunrise yang selalu dirindu dan
trekking 3 jam yang penuh arti ( arti harus olahraga setelah ini hihi...)
Pesan penting dari kami "Bawa trashbag/kantong plastik untuk membawa turun kembali sampah2kita. Supaya Prau tetap terjaga kebersihannya ya gaisssssss"
Pesan penting dari kami "Bawa trashbag/kantong plastik untuk membawa turun kembali sampah2kita. Supaya Prau tetap terjaga kebersihannya ya gaisssssss"
Kami sampai dengan selamat di Jakarta kurang lebih pukul
04.00
5 comments:
Enaknya yang udah dateng jam 4 pagi -_-
hah? dateng jam 4 pagi?
mbak,saya ada rencana mau ke prau. bisa minta contact person untuk porternya mbak? terimakasih.
hi natasya.. maaf baru liat ada comen. utk potter nyai random sih sebelum nanjak. nanya2 aja. Tapi kalau butuh info lainnya & sewa2 tenda bisa hubungi 08562777105 ( Garayy ) :)
Boleh minta nomor telpon porternya mba?
Terima kasih
Post a Comment